Erupsi Kelud Rusak Sumber Mata Air di 4 Kecamatan
Erupsi Gunung Kelud pada
13 Februari 2014 lalu menyebabkan rusaknya sumber mata air di beberapa
titik lereng gunung di Kabupaten Kediri. Akibatnya, ketersediaan air
bersih bagi warga menjadi terganggu.
Beberapa sumber mata air
yang rusak berada di empat kecamatan terdampak, yaitu Kecamatan Ngancar,
Plosoklaten, Kepung, serta Kecamatan Puncu. Kerusakan paling parah
terjadi di Kecamatan Puncu dan Kepung.
Kepala Bidang Penerangan
Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP)
Kabupaten Kediri, Adi Suwignyo mengatakan, selain sumber mata air
tertutup material vulkanis, sarana prasarana seperti pipa-pipa
penghubung saluran air dari sumber mata air ke tangki tandan juga
mengalami kerusakan.
"Akibatnya pasokan air kepada warga menjadi tidak maksimal," kata Suwignyo, Selasa (4/3/2014).
Saat
ini, dia menambahkan, perbaikan pipa-pipa itu juga belum dapat
dilakukan secara menyeluruh karena dikhawatirkan masih adanya aliran
lahar hujan. Apalagi, saat ini, cuaca juga kurang bersahabat dengan
seringnya hujan turun.
Untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat, menurutnya, selain memaksimalkan mata air yang masih berfungsi, juga mengandalkan dropping air melalui mobil tangki.
Sebelumnya,
gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan air laut itu meletus
dan memuntahkan jutaan kubik material vulkanis. Dari empat kecamatan
terdampak di Kabupaten Kediri, tercatat ada 66.139 jiwa warga menjadi
pengungsi. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam itu.
Selain
menyebabkan kerusakan sarana prasarana, erupsi itu juga merusak ribuan
hektar lahan pertanian. Pemerintah daerah membagikan benih tanaman
sayuran sebagai salah satu upaya mempercepat perbaikan perekonomian
warganya.
pendapat ku :
saya ikut prihatin dengan tejadinya gunung kelud meletus.